Saturday, June 28, 2014

Wajib Baca Ulasan Seputar Ramadhan Ini

| Saturday, June 28, 2014 | 2 comments
بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Menurut pemerinntah besok ahad / hari minggu sudah mulai menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan. Tetapi hari ini sudah ada yang puasa, tetapi jangan dibuat masalah ya! Anggap itu adalah perbedaan yang menyatukan umat Islam di Indonesia. Nah ngomongin soal Puasa Ramadhan! Hmm... sebelumnya mari kita baca ulasan berikut :


Marhaban Ya Ramadhan
Marhaban Ya Ramadhan
Saat Rasullullah S.A.W. sedang berkotbah di suatu Shalat Jumat dalam bulan Sya'ban. Beliau mengatakan Amin hingga 3 kali dan para sahabat waktu mendengar Rasullullah mengatakan amin, spontan dan terkejut mereka ikut mengatakan amin! Tapi para sahabat jadi bingung, kenapa Rasullullah S.A.W. berkata Amin hingga 3 kali. Ketika usai shalat Jumat, para sahabat bertanya kepada Rasullullah SAW. Kemudian beliau menjelaskan kepada sahabat begini: "Ketika aku sedang berkotbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik hai Rasullullah amin kan doa ku ini". Jawab Rasullullah S.A.W.

Doa Malaikat Jibril itu adalah sebagai berikut : "Ya Allah tolong abaikan puasa umat Muhammad S.A.W, Apabila saat sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal berikut ini :

  • Tidak memohon maaf terlebih dahulu, kepada kedua orang tuanya (jika masih ada);
  • Tidak bermaafan terlebih dahulu, antara suami dan istri;
  • Tidak bermaafan terlebih dahulu, dengan orang-orang sekitarnya.
Maka Rasulullah pun mengatakan amin sebanyak 3 kali setelah mendengar doa malaikat Jibril tsb.

Berikut INI adalah Ulasannya

Dari Ramadhan ke Ramadhan masalah ini sering sekali ditanyakan, dan hadits yang ditanyakan, bisa didapatkan dalam kitab Sifat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang ditulis oleh Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaly dan Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid. Namun setelah diperhatikan dengan apa yang ditulis tersebut, ternyata redaksi dan maksudnya jauh berbeda.
Untuk lebih jelasnya, makna hadits tersebut bisa kita simak pada salinan dibawah ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah SAW pernah naik mimbar kemudian berkata : Amin, Amin, Amin" Ditanyakan kepadanya : "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan Amin, Amin, Amin?" Beliau bersabda. "Artinya : Sesungguhnya Jibril 'Alaihis salam datang kepadaku, dia berkata : "Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan "Amin", maka akupun mengucapkan Amin"
[Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34 karya Ibnu Syahin]. Disalin dari Sifat Puasa Nabi SAW, hal. 27-28, Pustaka Al-Haura.

Yang lebih lengkap lagi dari buku Birrul Walidain oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, hal. 44-45 terbitan Darul Qalam
"Artinya : Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam naik ke atas mimbar kemudian berkata, "Amin, amin, amin". Para sahabat bertanya. "Kenapa engkau berkata 'Amin, amin, amin, Ya Rasulullah?" Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Telah datang malaikat Jibril dan ia berkata : 'Hai Muhammad celaka seseorang yang jika disebut nama engkau namun dia tidak bershalawat kepadamu dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin', kemudian Jibril berkata lagi, 'Celaka seseorang yang masuk bulan Ramadhan tetapi keluar dari bulan Ramadhan tidak diampuni dosanya oleh Allah dan katakanlah amin!', maka aku berkata : 'Amin'. Kemudian Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata lagi. 'Celaka seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya atau salah seorang dari keduanya masih hidup tetapi justru tidak memasukkan dia ke surga dan katakanlah amin!' maka kukatakan, 'Amin".
[Hadits Riwayat Bazzar dalama Majma'uz Zawaid 10/1675-166, Hakim 4/153 dishahihkannya dan disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi dari Ka'ab bin Ujrah, diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad no. 644 (Shahih Al-Adabul Mufrad No. 500 dari Jabir bin Abdillah)]

Dengan demikian, hadist diatas tidak ada hubungannya dengan keharusan untuk bermaafan sebelum puasa Ramadhan tiba.

Memaafkan merupakan ciri utama orang beriman yang sedang menuju taqwa. Meminta maaf adalah perilaku terbaik seseorang yang pernah bersalah untuk menuju taubatan nasukha karena itulah orang yang taqwa.

Anjuran Saling Meminta Maaf dan Memaafkan Secara Umum

Sebenarnya meminta maaf dan memberi maaf kepada orang lain adalah pekerjaan yang sangat dianjurkan dalam agama. Semua ulama sepakat akan hal ini, termasuk yang membid'ahkannya bila dilakukan menjelang Ramadhan atau di hari Raya Fithri.

Allah SWT berfirman:
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلينَ
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. [Q.S. Al-A'raf : 199]

فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيلَ
Maka maafkanlah dengan cara yang baik. [Q.S. Al-Hijr : 85]

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ألاَ تُحِبُّونَ أنْ يَغْفِرَ اللهُ لَكُمْ
Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya, "Rasakanlah azab yang membakar ini." [Q.S. An-Nuur : 22]

وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنينَ
Orang-orang yang menafkahkan, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Q.S. Ali Imran : 134]

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ إنَّ ذَلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الأُمُورِ
Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan. [Q.S. Asy-Syura: 43]
Meminta maaf dan memaafkan seseorang dapat dilakukan kapan saja, dan tidak ada tuntunan syari'at harus dikumpulkan dulu dan menunggu sampai menjelang bulan Ramadhan atau saat Idul Fitri. Akan tetapi mengambil momen suatu waktu untuk bermaafan boleh sekali.. Boleh jadi itulah waktu terbaik/tercepat bagi kita sekarang sebelum ajal menjemput. Jika bisa sakarang kenapa harus nanti?

Tentunya dengan tulus dan ikhlas, tidak hanya sekedar basa-basi, seremonial atau karena gengsi saja. Marilah gunakan waktu hidup yang pendek ini dengan melakukan hal-hal yang dianjurkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya dengan sebaik-baiknya, karena itulah tugas umat Islam.

*Dari berbagai sumber dengan diedit beberapa katanya*

Jadi kesimpulannya, Diki Pradipta Tri Atmojo / saya sendiri ingin meminta maaf kepada seluruh pembaca blog Diki ini. Biarpun dipenjelasan di atas tidak ada hadits yang menganjurkan meminta maaf sebelum Puasa Ramadhan tetapi ada anjuran untuk meminta maaf di saat tertentu, Waktu tertentu itu bagi Diki adalah sekarang. Ya, benar! karena ajal itu bisa datang kapan pun maka meminta maaf secepatnya adalah pilihan yang terbaik untuk meminta maaf. Seperti yang di atas tadi, kalau bisa minta maaf dan memaafkan sekarang kenapa harus nanti? Sekarang kan lebih baik.

MARHABAN YA RAMADHAN ~ SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1435 HIJRIAH TAK TERKECUALI BAGI HARI SABTU INI YANG SUDAH MULAI PUASA. ^_^ 

2 comments

Mohon maaf kalau mengganggu kenyamanan :
1. Komentar yang mengandung SPAM, pornografi, dan iklan akan dihapus.
2. Mencantumkan link hidup akan otomatis dihapus.
Terima kasih atas kunjungannya U(^_^) semoga artikel ini bermanfaat.


 

Motivasi

Info Agama Islam